Friday, August 04, 2006

Love your job, not the company

Sambil dengerin lagu “Meet Me Halfway”-nya Kenny Loggins gue nulis.
Gak tahu kenapa gue suka banget sama lagu ini, terutama liriknya. Simak aja deh:

In a lifetime
Made of memories
I believe in destiny

Every moment

Returns again in time
When I've got the future on my mind
Know that you'll be the only one


Reff:
Meet me halfway

across the sky
Out where the world belongs to only you and I

meet me halfway
across the sky
Make this a new beginning of another life

In a lifetime
there is only love
reaching for the lonely one


We are stronger
When we are given love

when we put emotions on the line
Know that we are the timeless ones

Buat yang gak tahu lagu ini, lagu ini adalah Original Sound Track film “Top Of The Top” – sebuah film jadul. Tapi enak aja tuh dengerin lagunya, even dah jadul :)

Back to the subject, kalimat “love your job, not the company” tiba-tiba terlintas di kepala. Kenapa yah? Hmmm arti sederhananya mungkin gini, ketika kita mendapatkan suatu pekerjaan harapan kita adalah punya gaji/pendapatan yang gede. Tul gak? Bo’ong kalau gak :). Tapi kadang-kadang harapan itu beda banget sama kenyataan. Heh? Udah kerja mati-matian, lembur sampai malam – kadang harus nginep dikantor gara-gara server atau jaringan computer ada masalah (maklum gue orang IT nih…) tapi nyatanya… hik hik hik PT doang alias Proyek Thank you. Bukannya ngeluh sih, tapi kalau temen-temen gue punya pendapat yang sama – ya itu bukannya ngeluh; tapi bener-bener arrggghhhh!!!

Nah, belum lama ini gue ngobrol dengan temen di milis IT yang gue ikuti. Doi dulu juga punya pandangan yang sama dengan gue. Tapi doi gak patah arang, doi yang kebetulan jadi “SUPERMAN IT” di kantornya dia mengambil waktu dan ilmu sebanyak-banyaknya dari kantornya. Alhasil doi bisa punya expertise/keahlian di salah satu bidang. Saat ini doi dah pindah kerja dari kantor yg dulu, dengan posisi dan gaji yang cukup lumayan. Nah komentar dia yang gue inget adalah “love your job, not the company”. Doi sangat mencintai pekerjaannya hingga dia bisa jadi seperti sekarang ini. Karena kalau kita mencintai perusahaan kita, belum tentu sebaliknya. Tetapi bila kita cinta akan pekerjaan kita, berarti kita akan sungguh-sungguh dan berhati-hati dalam bekerja. Company bakalan ngelihat kita dengan begitu. Tul gak sih? :)

Berarti pula gue juga harus lebih “love my job” ya… even company don’t love me :)
Tinggal menunggu kesempatan buat mendapatkan “company who loves me” dong kalau gitu…

Disela-sela kantuk gue di sore hari…

-cheeseburgeR-

Tuesday, August 01, 2006

Same LOVE different day

Yang namanya cinta emang aneh…

Dia bisa datang kapan saja tanpa kenal waktu pagi siang sore ataupun malam…

Dia bisa datang kepada siapa saja (orang tentunya hihihi…) tanpa melihat dia orang berkulit putih atau hitam legam, kuning langsat atau hijau lumut (ada gak sih orang berkulit gini kecuali HULK dan SWAMP THING hihihi…). Tinggi atau pendek ukuran tubuhnya, punya pendidikan tinggi atau hanya lulusan SD, pekerja kasar atau orang kantoran… pokoknya cinta datang kemana dia mau – bukan kemana angin bertiup, nanti kayak kuis “Uang Kaget” lagi hihihihi…

Cinta juga bisa datang bukan pada tempatnya, artinya gini katakanlah orang sudah mencintai orang lain sebagai kekasihnya – tiba-tiba ada cinta yang lain mampir di hatinya; Siapa yang sanggup menahan cinta, gue rasa nggak ada. Hmmm… apakah cinta itu yang salah, gue kira bukan. Terus apakah orang yang sudah memiliki cinta itu yang salah? Hmmm... gue rasa juga bukan. Terus gimana dong... Menurut gue pribadi, nikmatilah cinta itu, karena cinta yang datang itu punya hak untuk dicintai. Tetapi jangan berkeinginan untuk memilikinya - karena cinta yang kedua pasti akan membuat cinta yang pertama hilang. Setuju???

Same LOVE different day, it was coming to me… wuiiihhh, seru deh!

Tapi gue musti fair dan jujur bahwa cinta yang datang belakangan, bukan milik gue. Gue hanya bisa merasakan cinta itu, tapi tidak harus memiliki cinta itu. Gue cukup berharap cinta itu bisa menemukan cinta yang lain yang lebih baik dari cinta yang bisa gue berikan.

Akhirnya gue harus bisa berkata “Terima kasih, cinta… you lighted my days”

WAKKSSSS… koq gue jadi romantis gini yah… WAKE UPPPP!!!!

-cheeseburgeR-

Ketika duit Rp. 1000 begitu berarti

Heh, seneng bisa nulis lagi… sudah lama nih blog dianggurin saja :)

Sebenarnya kejadian ini sudah agak lama, tapi gak apa-apa klo gue ceritain deh…

Waktu itu pas kondisi keuangan gue lagi super duper “cekak” a.k.a napas tinggal satu-satu hihihi… mana gajian masih seminggu lagi; Huh… coba gue punya mesin waktu seperti yang gue ceritain di tulisan gue sebelumnya, pasti dah gue puter tuh mesin cepetan dikit pas tanggal gajian hihihi… tapi kalau gitu caranya hidup gak ada tantangan kayaknya cieeee… ya wis deh, gue jalanin apa adanya saja; Kalau memang gue harus puasa seminggu ya gue jalanin; Gue inget banget apa pesen orang tua gue bahwa manusia itu hanya dan harus bisa pasrah sama Gusti Allah – karena dia yang kasih berkat buat kita. Kita boleh usaha ngalor-ngidul jungkir balik kerja lembur, tapi berkat emang sudah ada yang ngatur. Suatu falsafah orang Jawa yang sederhana. Oke deh Mam, kayaknya memang gue harus puasa… sekalian program kecilin perut dikit, jeans Lea gue udah agak-agak sesak juga nih, susah buat napas :) Maklum, perut udah bukan “six pack” lagi tapi sudah agak-agak menjurus “back pack” hahahaha…

Seminggu gue tahan hawa nafsu yang berhubungan dengan makanan, makan siangpun “terpaksa” dilakukan di kantin yang menu makanan-nya kurang bersahabat hihihi… (kalau ini sih emang dari dulu :)). Dan yang paling ajaib adalah selama seminggu itu gue mondar-mandir rumah – kantor hanya dengan bekal STNK motor dan duit 2000 rupiah di dompet. Kebetulan bensin udah gue isi seminggu yang lalu. Setiap pagi berangkat kerja dan sore pulang kerja doanya cuma satu: Motor jangan sampai ngadat, ban jangan sampai bocor, bensin jangan kehabisan dan gak terjadi apa-apa. Wis pokoknya hati-hati banget nyetir motornya. Kalau bisa juga tuh warung-warung makan penggoda iman tutup pada kehabisan bahan makanan… jadi gak pada jualan :)

Dirumah apalagi, setali 3 uang tirisnya… uang di-press supaya tahan selama 1 minggu :) Well belajar hidup dalam kekurangan itu anugerah menurut gue; tanpa itu semua kita gak bakalan bisa merasakan apa yang namanya kelebihan… cieee mentang-mentang lagi susah loe Jo hahahaha…

Tetapi yang paling penting dari semuanya itu adalah susu dan makan buat anak gue; yah walaupun dalam segala kekurangan tadi, anak gue tetep lancar minum susu dan tetep bisa makan. Bukankah itu anugerah? Bapak ibunya boleh puasa, anaknya tetep makan terus… belum masanya dia puasa. Ntar gede dikit, gue latih deh dia :)

Gue bisa bayangin tuh orang yang kekurangan betapa sulitnya hidup mereka. Kadangkala kita harus nengok kebawah dalam hidup ini, jangan terus melihat keatas; silau dan bisa kesandung kali yeeee…

Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba. GAJIAAAAAANNNNNNN…

-cheeseburgeR-

Thursday, May 18, 2006

Hidup dalam mimpi

Hmmm… kangen juga udah sekian lama gak nulis diblog gw; gak tahu kenapa tiba-tiba tangan dan otak gak mau diajak kompromi, gak singkron – otak sih penginnya nulis, tapi tangan males banget hihihi… Huh, buntu pikiran!

Well, pada akhirnya bisa juga nulis :) congrats to me!

Setiap manusia pasti punya mimpi, tul gak? Kalau manusia sudah gak punya mimpi, nah jadi pertanyaan… masih bernapas gak tuh orang? :) Mimpi punya rumah gede, mimpi jadi pelaut, mimpi punya duit banyak, mimpi punya mobil mewah, mimpi nikah sama artis (hahahaha…) dan segudang mimpi yang masih banyak. Gue juga punya segudang mimpi dalam hidup gue.
Ini sedikit deretan mimpi-mimpi gue:
- Mimpi jadi astronaut (yang ini gak kesampaian karena nilai fisika dan matematika gue jeblok)
- Mimpi jadi dokter (ini juga gak kesampaian karena waktu dapet PMDK pas SMA gak nembus. Huh!)
- Mimpi jadi perwira (lagi-lagi gagal karena gak lolos psycho-test L)
- Mimpi punya rumah bagus dan gede (ini masih jauh deh kayaknya)
- Mimpi punya mobil mewah (wuih… apalagi ini, masih dalam angan2)
- Mimpi punya keluarga sendiri (nahh… yang ini udah kesampaian)
- Mimpi jadi ahli komputer (gak pernah kebayang… tapi sekarang koq kesampaian yah… binun)
- Dan mimpi-mimpi yang lainnya

Dari deretan mimpi-mimpi gue itu, ada yang sudah kesampaian dan gue menikmati banget mimpi yang jadi kenyataan itu. Suatu waktu ada mimpi yang tercipta karena angan-angan gue dulu yang belum sempat gue terjemahkan dalam dunia nyata. Artinya mimpi itu cuman sebatas mimpi. Ternyata mimpi itu jadi kenyataan. Gue senang, tetapi juga bingung – kenapa? Karena mimpi yang belakangan ini bertolak belakang dengan hidup yang gue jalanin sekarang. Gak nyambung babar blas :) Weleh… weleh… pusing jack! Gue pengen mimpi yang sekarang terealisir ini bisa gue gabung dengan hidup gue. Semakin gue paksain, semakin gak bisa. Semakin gue paksain semakin gak karuan. Mimpi yang satu ini jujur memang menyenangkan, tetapi juga menyesatkan. Salah sedikit gue melangkah hancur jadinya. Hidup gue bakal berantakan dan mimpi itu belum tentu gue raih. Dilema yah…

Selama beberapa saat gue coba nikmati mimpi itu, tapi disisi lain gue juga musti hidup dalam alam nyata. Mimpi itu gak bisa gue terusin. Gue harus keluar dari mimpi itu dan membangunkan diriku dari tidur pulas. Emang gak enak banget sih, tapi harus.

Coba bayangin, mana enak sih tidur mulu… yang ada malah punggung sakit semua, badan pegel-pegel, capek, dsb. Wake up, Bro!! Heh, jujur gue sebenarnya gak mau bangun dari mimpi itu, begitu enak dan mengasyikkan. Damned, it’s true. Tapi gue harus. Gak enak tauk dipaksa bangun.

Sampai pada saat gue harus bangun. Soale gue musti hadapin real life gue lagi. Aarrrggghhhh!! Pahitttt!!! Ketika gue buyarkan mimpi gue itu ada perasaan bersalah dengan mimpi itu. Kenapa gue harus buru-buru bangun ya? Kenapa mimpi itu gak bisa gue bawa on my real life? Tapi ternyata mimpi itu memang harus gue buyarkan, gue simpan dalam box dan gue kubur dalam-dalam. Semua cerita yang ada dalam impi itu harus gue buang? Sakit? Pasti. Gak enak? He-eh.

Tapi the show must go on… itu kata Queen. Mungkin yang punya mimpi sama kayak gue bakalan bilang gue ini once alias o’on. Ngapain? Wong itu enak koq… Gak jack, gue harus sadar. Mimpi itu mungkin milik orang lain, tapi gue paksain masuk dalam hidup gue. Gak bakalan ketemu deh ujung dan pangkalnya. Mimpi tak berujung.

Heh akhirnya mimpi itu harus gue tutup… bye, bye my dream.

-cheeseburgeR-

Monday, March 06, 2006

mEsin wakTu


Weekend kemaren boleh dikatakan weekend yang gak cukup sukses buat gue. Gimana nggak? Aturan bisa santai dan baca koran plus ngejalanin "ritual" dirumah jadi nggak bisa. "Ritual" yang satu ini tergantung special karena membutuhkan beberapa elemen penunjang yang terhitung modern - koran terbitan terbaru, pena stabilo, binocular (nggak harus ada sih), komputer plus jaringan internet (mutlak) dan amplop besar. Yes, that's right honey… CARI LOWONGAN DAN KIRIM - bisa pake pos atau lewat email ;p
Tapi apa daya, weekend kemaren "dipaksa" masuk kantor karena kena shift jaga :( Wakksss, males banget pas mau jalan dari rumah. Tapi karena emang udah dedikasi (demen banget gue pake kata ini…), terpaksa jalan deh gue. Dengan ditemani "sang macan" dan radio yang terpasang di kuping menjadikan perjalanan sedikit tidak membosankan. Selama perjalanan terdengar siaran di radio yang mengupas film-film sience fiction jadul, "The Time Machine" salah satunya. Gue termasuk salah satu penggemar film ini. Jadi deh ber-andai-andai kalau gue punya mesin waktu kayak di film itu.
Kalau gue punya mesin waktu:
- Gue akan kembali ke masa kecil gue yang suka ngayal jadi Superman
- Gue akan kembali ke masa dimana gue pernah punya taman bacaan yang bukunya gue sewain ke temen-temen seharga Rp. 10,-
- Gue akan kembali ke masa dimana gue pernah naksir cewek temen gue pertama kali (nostalgia cinta pertama nih… hahahaha)
- Gue akan kembali ke masa gue pertama kali dikasih hadiah motor pas SMA
- Gue akan kembali ke masa SMA dimana gue dapat PMDK buat ngelanjutin kuliah, tapi gue akan belajar giat supaya gue dapet tuh PMDK; sakit hati banget gak nembus hiks… hiks… hiks…
- Gue akan kembali ke masa dimana gue menang lomba basket dan dapet piala (hmmm, udah kayak main di NBA aja waktu itu…)
- Gue akan kembali ke masa dimana gue bilang "will you marry me?" ke cewek gue waktu itu yang sekarang jadi partner setia gue (mmmhh, romantis banget gak sih?)
- Gue akan kembali ke masa 4 tahun lalu dimana gue dapet nilai outstanding di kantor (2 kali gaji man… hahahaha…)
- Gue akan kembali ke masa 5 tahun lalu dimana gue naksir temen kantor gue (siapa nih??? Hahahahaha…)

Nah ini yang paling extrem…

GUE AKAN PUTAR TUH MESIN WAKTU KE SETIAP TANGGAL 25 TIAP BULAN… GAJIAN MAN!!! GAK KERJA… HAHAHAHAHA…

- cheeseburgeR -



Friday, March 03, 2006

Komik Batman


Tauk sapa nih yang lagi nyanyi... brisik banget :)

Malem ini gue berhasil donlot salah satu komik Batman yang lagi gue tunggu-tunggu nih... Lihat covernya deh, kewl huh??

Buat dongengin anak gue Galuh pas mau bobo nih :p

Bruce Wayne (Batman) says," Show me yesterday, for I can't find today"

-cheeseburgeR-

Si "hiu" yang ngadat

Hari-hari ini gw disibukkan dengan kerjaan, tapi bukan kerjaan kantor... side job nih, bener-bener menyita waktu ;p henpon bolak-balik bunyi, ditanyain customer mulu nih... heh, lagi asyik-asyiknya nelpon nih "hiu" pake acara ngadat lagi ;( Si "hiu" adalah henpon advonturir kesayangan gw. Henpon cukup tuwir keluaran tahun 2001 yang setia menemani. Walaupun udah coel-coel dan tidak berbentuk layaknya henpon, tetep aja gw pake. Nah... sekarang udah masanya nih ngadat :( Wakks... no signal sama sekali. Payah nih. Emang udah jatahnya retired kali yah :( Tapi ternyata ada "bidadari" yang mau berbaik hati minjemin henpon ke gue lengkap dengan handsfree-nya hehehe... Emang, kalo orang charm kayak gue banyak fans-nya. Pake minjemin henpon lagi hahahaha...

Thank you buat "sang bidadari"... I owe you caramel macchiato :)

-cheeseburgeR-

Wednesday, March 01, 2006

Lampu merah menyebalkan

Aku Gemuk Lagi lagi dinyanyiin BIP nih... tulis blog ahh

3 menit berlalu sudah menurut hitungan jam tangan digital gue. Wuikkk… lama kaleee; sedikit bete juga gue tunggu nih lampu merah. Mercy 312 (pintu 3 ber-jendela 12) dengan label 63 jurusan Blok M - Depok sudah meraung-raung keluarin asap solar yang mirip dry ice-nya Aneka Ria Safari (program tv jadul nih…). C'mon man! Gak betah juga gw lama-lama nih. Mana gak ada angin masuk lagi… wuahhhh, bau!!! Keringat + deodorant + minyak telon + bau telor seperti di-blend jadi satu. Pengin muntah nih rasanya… damn! Kayaknya lampu merah ini emang udah di-set untuk jangka waktu yang relatif lama. Belum lagi kalo the police udah kasih lewat tuh mobil-mobil dari arah yang berseberangan. Tambah bete deh. Mo tahu lokasinya? Lampu merah menyebalkan ini adanya di perempatan Wijaya I, kalau dari arah Blok M yah lurus aja, nanti kalau sudah lewat mesjid… nah di perempatan situlah lampu merah menyebalkan itu adanya. Duhhh… jijay bajaj bajuri :)
Pengin gue rasanya punya helicopter sendiri (inget lagunya Oppie… andai a a a a aku jadi orang kaya)


-cheeseburgeR-

8 tahun coii…

Europe lagi nyanyiin Carrie waktu gue nulis blog ini...

Wuiikk… hari ini gue celebrate 8 tahun gue kerja di kompeni yang sekarang. Onde Mande Tuesday… gak terasa euy. Suka duka udah gak kehitung. Keringat dan air mata kalau bisa ditampung udah lebih kali dari 5 galon auqa. Kesel, capek, marah kalau di-blend udah bisa menyehatkan badan kali :p. Kalau gue melihat ke belakang ada tapak-tapak kaki gue selama perjalanan panjang itu. Hmmm… tapak-tapak itu kadang berjalan lurus, kadang belok kiri ataupun kanan. Kalau lurus itu artinya gue kerja ikut aturan main kompeni gue, kalau yang belok kiri ataupun kanan… apa ya artinya? Hihihi… jawabannya adalah gue ngerjain side job gue lah… pakai fasilitas kompeni gue. Mumpung gratis gitu loh. Mungkin yang paling menyebalkan dari 8 tahun ini adalah ON DUTY. Ini kalau bisa gue bilang SSDD - Same Shit Different Day :) seperti hari ini boss gue kirim email untuk on duty bulan ini. Wakksss… dapat jatah 4 kali jaga dalam sebulan. Hmmm… international kompeni gitu loh, istirahatnya juga international dong ahh… Memang, apa mau dikata. Ikut orang emang harus ikut aturan main mereka, beda kalau punya bisnis sendiri. Lain perkara. Happy 8 years deh buat gue.

-cheeseburgeR-

Thursday, February 23, 2006

Pengokot

Tulisan dibawah ini bukan original tulisan gue, gue cuman ambil dari email yang kirim temen gue dan gue post di blog gue - tentu saja seijin temen gue si pengirim email hihihi...

- cheeseburger -

BAHASA BAKUNYA STAPLER.

Stapler adalah benda berguna yang sering membantu kita. Mulai dari orang kantoran sampe tukang manisan, semua merasakan manfaatnya. Kalo sampe ilang serasa bencana. Orang yang suka minjem stapler dan gak ngebalikin, terancam sanksi sosial berupa dicuekin di kantin. Stapler memegang peranan penting dalam kehidupan. Tapi apa balasan kita? Boro-boro menghargai, ngasih nama yang jelas aja enggak. Benda malang ini telah lama hidup dengan nama yang sangat ambigu. Kadang memang kita menyebutnya stapler, sesuai nama aslinya. Tapi nggak jarang kita telah melekatkan nama-nama yang kurang terhormat bagi pembantu setia ini. Sebut saja misalnya CEKREKAN, CEPRETAN, JEGREKAN, bahkan ada yang menyebutnya CEPROTAN. Keterlaluan sekali bukan?

Benda ini pasti punya nama resmi dalam bahasa Indonesia. Masalahnya, namanya apa? Jawabannya ditemukan dari majalah Tempo edisi 6-12, halaman 10, dalam kolom surat pembaca. Kutipannya adalah: ...imbauan kepada seluruh masyarakat untuk memperlakukan uang rupiah dengan baik, di antaranya dengan tidak melipat, mengokot (stapling)...
STAPLING = MENGOKOT. Dengan demikian aman untuk kita simpulkan bahwa ternyata nama resmi untuk stapler adalah: PENGOKOT.

Seandainya gue jadi si stapler, mungkin gue lebih memilih dinamain cekrekan daripada pengokot - entah kenapa tapi yang terbayang di benak gue saat mendengar kata itu adalah sebuah benda lembek yang bau, berjamur, dan nyaris busuk - tapi ya sudahlah. Mari bersama-sama kita gunakan istilah resmi ini, untukmempercepat proses penyerapannya dalam kehidupan bermasyarakat.
Misalnya:
...di kantor: "Boss, ini reportnya perlu dikokot atau cukup dimasukkan ke map?"
...di tukang foto kopi: "Bang, gimana sih lu, masa mengokot aja nggak becus... kan jadi rusak fotokopian gue!"
...juga saat bercakap dengan teman: "Bawel banget sih jadi orang, lama-lama gua kokot juga bibir lu...!"

Nasi Kucing

When I Say That I Love You - Franky Sihombing played ON

Hhhh… udah beberapa hari ini gue gak nulis apa-apa di blog gue. Bukan gak ada bahan tulisan, tapi lagi gak sempet karena tumpukan kerjaan kantor yang udah kayak tumpukan sampah (apa emang sampah kali ya :)). Baru deh sekarang bisa nulis lagi…

Emmm 3 hari kebelakang benar-benar hari-hari yang melelahkan buat gue. Capek badan, capek pikiran dan capek hati. Hmm, what wrong buddy? Yah, selama 3 hari kebelakang bener-bener gue "fight" sama yang namanya kerjaan. Belum lagi disuruh ke remote site kantor di bilangan Menteng, musti tulis report (pake acara salah pulak… huh!), dikerjain orang, diomelin boss. Malemnya ada janjian sama teman u/ pemesanan komputer. Musti presentasi ke orang tentang proses pembelian kredit laptop. Damn. What a days! Benar-benar suck! Gak betah lama-lama rasanya di kantor. Menyebalkan. Ya sudah, daripada tambah be-te mendingan meluncur pulang ah…

Dengan ditemani sang "Macan" keluaran tahun 1997 yang masih kinclong (ehem…), kali ini tanpa ditemani seorang teman yang biasa nyemplak di jog belakang (siapa nih…) gue telusuri jalan pulang. Setelah sampai di bilangan Cawang, kubelokkan arah sang "Macan" masuk ke daerah Kalimalang. Sisa 11 km itu gue tempuh dengan sisa tenaga yang masih ada. Kira-kira pada pertengahan jalan, gue sempat mampir ke warung kopi yang biasa gue tongkrongin. Warung Hik namanya (kalau orang Jawa pasti tahu deh…). Warung ini nomaden karena pakai gerobak dorong, tapi biasanya dia biasa nge-tem di depan toko yang sudah tutup. Penjualnya bukanlah dari etnis Tionghoa (karena mungkin nama warungnya kali ya…), tetapi asli produk Jawa Tengah. Sajian khas dari warung Hik ini adalah Nasi Kucing. Gue lebih suka menyebutnya Nasi Meong. Kenapa namanya kayak gitu ya? Buat orang Jawa (Tengah), makanan ini sudah gak asing lagi buat kuping. That's right, babe. Nasi Kucing ini identik dengan wong cilik. Penyantap makanan ini rata-rata adalah tukang becak, sopir andong/delman, mahasiswa berkantong cekak, tukang parkir, pedagang, kuli pasar tapi juga gak nutup kemungkinan orang kantoran juga ada koq yang doyan. Gak percaya? Simak tulisan gue di bagian bawah.

Tampilan nasi kucing ini tidaklah menarik. Nasi yang seukuran kepalan orang dewasa dibungkus daun pisang (atau kertas pembungkus nasi) ditemani dengan sambal terasi dan secuil ikan bandeng. Secuil ya, bukan sepotong. Sayang gue gak bawa cam-dig, jadi gak bisa tampilin gambarnya. Di bagian tengah dari gerobak ini terdapat lauk-pauk yang menurut gue seru banget. Disana terhampar koloni-koloni tempe goreng, tempe & tahu bacem, sate paru, sate usus ayam, sate kikil sapi, kepala & ceker ayam goreng. Bagi yang males makan nasi tersedia opsi menu yaitu bihun. Di deretan pelepas dahaga, kita bisa memesan es-teh manis, es-teh tawar, es jeruk, jeruk panas, wedang jahe, jahe susu panas dan yang free of charge adalah air putih :p. Yang terasa "special" buat warung Hik ini adalah - segala jenis koloni lauk pauk diatas bisa kita request untuk dibakar/dipanggang diatas anglo (itu lho semacam tempat yang terbuat dari tembikar dan ditaruhin arang diatasnya). Anglo ini sebenarnya berfungsi u/ memanaskan air, tapi alih-alih bisa multifungsi. Keren kan?

Malam itu karena perut gak begitu lapar, gue pesen "cemilan" yang tergolong agak sedikit berat (bingung nulisnya gimana…). Temen gue ngobrol sesama mania nasi kuning adalah nasi kucing (jelas ini harus dan wajib :p), 2 usus ayam, 1 tempe goreng dan jeruk hangat sebagai pelepas dahaga dan penawar seret. Dari hasil cangkruk malam itu gue mendapatkan suatu pencerahan bahwa hidup itu sangat keras. Perlu perjuangan untuk mendapat uang sekedar penyambung hidup. Sekelompok wong cilik penjual nasi kucing ini santai banget loh ketika gue tanyain "Pak, gak takut ada saingan?. Kan dagangan mulai rame nih". Dengan entengnya dia jawab "Oalah mas, ya nggak tho. Lha wong rejeki itu udah diatur sama Gusti koq. Malah kita seneng koq, nanti kalau pas lebaran kan bisa rame-rame pulangnya sama pedagang yang lain". What? Doi bisa ngomong gitu? Yes, bro/sis. Santai banget kan? Lalu kenapa kita takut gak dapat rejeki kalau Tuhan sudah atur semua. Wah, bakalan panjang deh ceritanya.

Ketika warung Hik mulai rame - terbukti banyak motor yang parkir dan ada beberapa mobil - gue melihat di bagian belakang yang disediain tikar untuk lesehan, ada sekumpulan bapak-bapak separuh baya yang notabene berdasi dan bernostalgia rame-rame makan nasi kucing. Gue pikir nih kumpulan orang Jawa pasti hehehe… Hmm, nasi kucing sudah go public rupanya. Nasi kucing for everyone.

Puas ngobrol (dari politik sampai Indonesian Idol) dan sekedar melepas lelah, gue bayar pesanan makan tadi. Total kerugian Rp. 8000,- Masih sisa 2000 perak dari uang yang kubayarkan. Murah meriah. 3 hari yang melelahkan sedikit terlupakan oleh pengalaman bersama nasi kucing dan koloninya. Special thanks buat nasi kucing. You inspired me.

- cheeseburger -