Thursday, May 18, 2006

Hidup dalam mimpi

Hmmm… kangen juga udah sekian lama gak nulis diblog gw; gak tahu kenapa tiba-tiba tangan dan otak gak mau diajak kompromi, gak singkron – otak sih penginnya nulis, tapi tangan males banget hihihi… Huh, buntu pikiran!

Well, pada akhirnya bisa juga nulis :) congrats to me!

Setiap manusia pasti punya mimpi, tul gak? Kalau manusia sudah gak punya mimpi, nah jadi pertanyaan… masih bernapas gak tuh orang? :) Mimpi punya rumah gede, mimpi jadi pelaut, mimpi punya duit banyak, mimpi punya mobil mewah, mimpi nikah sama artis (hahahaha…) dan segudang mimpi yang masih banyak. Gue juga punya segudang mimpi dalam hidup gue.
Ini sedikit deretan mimpi-mimpi gue:
- Mimpi jadi astronaut (yang ini gak kesampaian karena nilai fisika dan matematika gue jeblok)
- Mimpi jadi dokter (ini juga gak kesampaian karena waktu dapet PMDK pas SMA gak nembus. Huh!)
- Mimpi jadi perwira (lagi-lagi gagal karena gak lolos psycho-test L)
- Mimpi punya rumah bagus dan gede (ini masih jauh deh kayaknya)
- Mimpi punya mobil mewah (wuih… apalagi ini, masih dalam angan2)
- Mimpi punya keluarga sendiri (nahh… yang ini udah kesampaian)
- Mimpi jadi ahli komputer (gak pernah kebayang… tapi sekarang koq kesampaian yah… binun)
- Dan mimpi-mimpi yang lainnya

Dari deretan mimpi-mimpi gue itu, ada yang sudah kesampaian dan gue menikmati banget mimpi yang jadi kenyataan itu. Suatu waktu ada mimpi yang tercipta karena angan-angan gue dulu yang belum sempat gue terjemahkan dalam dunia nyata. Artinya mimpi itu cuman sebatas mimpi. Ternyata mimpi itu jadi kenyataan. Gue senang, tetapi juga bingung – kenapa? Karena mimpi yang belakangan ini bertolak belakang dengan hidup yang gue jalanin sekarang. Gak nyambung babar blas :) Weleh… weleh… pusing jack! Gue pengen mimpi yang sekarang terealisir ini bisa gue gabung dengan hidup gue. Semakin gue paksain, semakin gak bisa. Semakin gue paksain semakin gak karuan. Mimpi yang satu ini jujur memang menyenangkan, tetapi juga menyesatkan. Salah sedikit gue melangkah hancur jadinya. Hidup gue bakal berantakan dan mimpi itu belum tentu gue raih. Dilema yah…

Selama beberapa saat gue coba nikmati mimpi itu, tapi disisi lain gue juga musti hidup dalam alam nyata. Mimpi itu gak bisa gue terusin. Gue harus keluar dari mimpi itu dan membangunkan diriku dari tidur pulas. Emang gak enak banget sih, tapi harus.

Coba bayangin, mana enak sih tidur mulu… yang ada malah punggung sakit semua, badan pegel-pegel, capek, dsb. Wake up, Bro!! Heh, jujur gue sebenarnya gak mau bangun dari mimpi itu, begitu enak dan mengasyikkan. Damned, it’s true. Tapi gue harus. Gak enak tauk dipaksa bangun.

Sampai pada saat gue harus bangun. Soale gue musti hadapin real life gue lagi. Aarrrggghhhh!! Pahitttt!!! Ketika gue buyarkan mimpi gue itu ada perasaan bersalah dengan mimpi itu. Kenapa gue harus buru-buru bangun ya? Kenapa mimpi itu gak bisa gue bawa on my real life? Tapi ternyata mimpi itu memang harus gue buyarkan, gue simpan dalam box dan gue kubur dalam-dalam. Semua cerita yang ada dalam impi itu harus gue buang? Sakit? Pasti. Gak enak? He-eh.

Tapi the show must go on… itu kata Queen. Mungkin yang punya mimpi sama kayak gue bakalan bilang gue ini once alias o’on. Ngapain? Wong itu enak koq… Gak jack, gue harus sadar. Mimpi itu mungkin milik orang lain, tapi gue paksain masuk dalam hidup gue. Gak bakalan ketemu deh ujung dan pangkalnya. Mimpi tak berujung.

Heh akhirnya mimpi itu harus gue tutup… bye, bye my dream.

-cheeseburgeR-

2 comments:

Anonymous said...

Hey Cheeseburger man!

Thanks for checking out my blog... and thanks for leaving a comment... I don't know how to speak indonesian, but I think I might have to learn how!

Be Safe,
Selena

Si dodol said...

Hi Jo.. ternyata elu suka ngeblog juga ya..he..he.. I think everybody should have a dream otherwise they will die alone (is it?) or in my case
"everybody should have a debt (utang maksute) that's keep us working in the company" tul ngga