Friday, August 04, 2006

Love your job, not the company

Sambil dengerin lagu “Meet Me Halfway”-nya Kenny Loggins gue nulis.
Gak tahu kenapa gue suka banget sama lagu ini, terutama liriknya. Simak aja deh:

In a lifetime
Made of memories
I believe in destiny

Every moment

Returns again in time
When I've got the future on my mind
Know that you'll be the only one


Reff:
Meet me halfway

across the sky
Out where the world belongs to only you and I

meet me halfway
across the sky
Make this a new beginning of another life

In a lifetime
there is only love
reaching for the lonely one


We are stronger
When we are given love

when we put emotions on the line
Know that we are the timeless ones

Buat yang gak tahu lagu ini, lagu ini adalah Original Sound Track film “Top Of The Top” – sebuah film jadul. Tapi enak aja tuh dengerin lagunya, even dah jadul :)

Back to the subject, kalimat “love your job, not the company” tiba-tiba terlintas di kepala. Kenapa yah? Hmmm arti sederhananya mungkin gini, ketika kita mendapatkan suatu pekerjaan harapan kita adalah punya gaji/pendapatan yang gede. Tul gak? Bo’ong kalau gak :). Tapi kadang-kadang harapan itu beda banget sama kenyataan. Heh? Udah kerja mati-matian, lembur sampai malam – kadang harus nginep dikantor gara-gara server atau jaringan computer ada masalah (maklum gue orang IT nih…) tapi nyatanya… hik hik hik PT doang alias Proyek Thank you. Bukannya ngeluh sih, tapi kalau temen-temen gue punya pendapat yang sama – ya itu bukannya ngeluh; tapi bener-bener arrggghhhh!!!

Nah, belum lama ini gue ngobrol dengan temen di milis IT yang gue ikuti. Doi dulu juga punya pandangan yang sama dengan gue. Tapi doi gak patah arang, doi yang kebetulan jadi “SUPERMAN IT” di kantornya dia mengambil waktu dan ilmu sebanyak-banyaknya dari kantornya. Alhasil doi bisa punya expertise/keahlian di salah satu bidang. Saat ini doi dah pindah kerja dari kantor yg dulu, dengan posisi dan gaji yang cukup lumayan. Nah komentar dia yang gue inget adalah “love your job, not the company”. Doi sangat mencintai pekerjaannya hingga dia bisa jadi seperti sekarang ini. Karena kalau kita mencintai perusahaan kita, belum tentu sebaliknya. Tetapi bila kita cinta akan pekerjaan kita, berarti kita akan sungguh-sungguh dan berhati-hati dalam bekerja. Company bakalan ngelihat kita dengan begitu. Tul gak sih? :)

Berarti pula gue juga harus lebih “love my job” ya… even company don’t love me :)
Tinggal menunggu kesempatan buat mendapatkan “company who loves me” dong kalau gitu…

Disela-sela kantuk gue di sore hari…

-cheeseburgeR-

Tuesday, August 01, 2006

Same LOVE different day

Yang namanya cinta emang aneh…

Dia bisa datang kapan saja tanpa kenal waktu pagi siang sore ataupun malam…

Dia bisa datang kepada siapa saja (orang tentunya hihihi…) tanpa melihat dia orang berkulit putih atau hitam legam, kuning langsat atau hijau lumut (ada gak sih orang berkulit gini kecuali HULK dan SWAMP THING hihihi…). Tinggi atau pendek ukuran tubuhnya, punya pendidikan tinggi atau hanya lulusan SD, pekerja kasar atau orang kantoran… pokoknya cinta datang kemana dia mau – bukan kemana angin bertiup, nanti kayak kuis “Uang Kaget” lagi hihihihi…

Cinta juga bisa datang bukan pada tempatnya, artinya gini katakanlah orang sudah mencintai orang lain sebagai kekasihnya – tiba-tiba ada cinta yang lain mampir di hatinya; Siapa yang sanggup menahan cinta, gue rasa nggak ada. Hmmm… apakah cinta itu yang salah, gue kira bukan. Terus apakah orang yang sudah memiliki cinta itu yang salah? Hmmm... gue rasa juga bukan. Terus gimana dong... Menurut gue pribadi, nikmatilah cinta itu, karena cinta yang datang itu punya hak untuk dicintai. Tetapi jangan berkeinginan untuk memilikinya - karena cinta yang kedua pasti akan membuat cinta yang pertama hilang. Setuju???

Same LOVE different day, it was coming to me… wuiiihhh, seru deh!

Tapi gue musti fair dan jujur bahwa cinta yang datang belakangan, bukan milik gue. Gue hanya bisa merasakan cinta itu, tapi tidak harus memiliki cinta itu. Gue cukup berharap cinta itu bisa menemukan cinta yang lain yang lebih baik dari cinta yang bisa gue berikan.

Akhirnya gue harus bisa berkata “Terima kasih, cinta… you lighted my days”

WAKKSSSS… koq gue jadi romantis gini yah… WAKE UPPPP!!!!

-cheeseburgeR-

Ketika duit Rp. 1000 begitu berarti

Heh, seneng bisa nulis lagi… sudah lama nih blog dianggurin saja :)

Sebenarnya kejadian ini sudah agak lama, tapi gak apa-apa klo gue ceritain deh…

Waktu itu pas kondisi keuangan gue lagi super duper “cekak” a.k.a napas tinggal satu-satu hihihi… mana gajian masih seminggu lagi; Huh… coba gue punya mesin waktu seperti yang gue ceritain di tulisan gue sebelumnya, pasti dah gue puter tuh mesin cepetan dikit pas tanggal gajian hihihi… tapi kalau gitu caranya hidup gak ada tantangan kayaknya cieeee… ya wis deh, gue jalanin apa adanya saja; Kalau memang gue harus puasa seminggu ya gue jalanin; Gue inget banget apa pesen orang tua gue bahwa manusia itu hanya dan harus bisa pasrah sama Gusti Allah – karena dia yang kasih berkat buat kita. Kita boleh usaha ngalor-ngidul jungkir balik kerja lembur, tapi berkat emang sudah ada yang ngatur. Suatu falsafah orang Jawa yang sederhana. Oke deh Mam, kayaknya memang gue harus puasa… sekalian program kecilin perut dikit, jeans Lea gue udah agak-agak sesak juga nih, susah buat napas :) Maklum, perut udah bukan “six pack” lagi tapi sudah agak-agak menjurus “back pack” hahahaha…

Seminggu gue tahan hawa nafsu yang berhubungan dengan makanan, makan siangpun “terpaksa” dilakukan di kantin yang menu makanan-nya kurang bersahabat hihihi… (kalau ini sih emang dari dulu :)). Dan yang paling ajaib adalah selama seminggu itu gue mondar-mandir rumah – kantor hanya dengan bekal STNK motor dan duit 2000 rupiah di dompet. Kebetulan bensin udah gue isi seminggu yang lalu. Setiap pagi berangkat kerja dan sore pulang kerja doanya cuma satu: Motor jangan sampai ngadat, ban jangan sampai bocor, bensin jangan kehabisan dan gak terjadi apa-apa. Wis pokoknya hati-hati banget nyetir motornya. Kalau bisa juga tuh warung-warung makan penggoda iman tutup pada kehabisan bahan makanan… jadi gak pada jualan :)

Dirumah apalagi, setali 3 uang tirisnya… uang di-press supaya tahan selama 1 minggu :) Well belajar hidup dalam kekurangan itu anugerah menurut gue; tanpa itu semua kita gak bakalan bisa merasakan apa yang namanya kelebihan… cieee mentang-mentang lagi susah loe Jo hahahaha…

Tetapi yang paling penting dari semuanya itu adalah susu dan makan buat anak gue; yah walaupun dalam segala kekurangan tadi, anak gue tetep lancar minum susu dan tetep bisa makan. Bukankah itu anugerah? Bapak ibunya boleh puasa, anaknya tetep makan terus… belum masanya dia puasa. Ntar gede dikit, gue latih deh dia :)

Gue bisa bayangin tuh orang yang kekurangan betapa sulitnya hidup mereka. Kadangkala kita harus nengok kebawah dalam hidup ini, jangan terus melihat keatas; silau dan bisa kesandung kali yeeee…

Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba. GAJIAAAAAANNNNNNN…

-cheeseburgeR-