Friday, February 17, 2006

Betapa Miskinnya Kita

Tulisan ini bukan tulisan gue, sumpah… cuman gw dapet dari temen gue yang meneruskan tulisan ini via email. Worth to read.

- cheeseburger -
-----------------------------------
Betapa Miskinnya Kita
Icha Rochimin

Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orang bisa sangat miskin. Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin.

Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya.' Bagaimana perjalanan kali ini?'
'Wah, sangat luar biasa Ayah.' sahut anaknya.
'Kau lihat sendiri kan, betapa manusia bisa sangat miskin?' kata ayahnya.
'Iya ya Yah.. menyedihkan sekali...' kata anaknya.
'Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?' tanya ayahnya.

Kemudian si anak menjawab, 'Saya saksikan bahwa kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat. Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ke tengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya. Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari. Kita memiliki patio sampai ke halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala secara utuh. Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita. Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya. Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri. Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk saling melindungi.'

Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat berbicara sepatah katapun. Apalagi ketika sesaat kemudian sang anak memeluknya, sambil menambahkan, 'Terima kasih Ayah, hari ini Ayah telah menunjukkan kepada saya betapa miskinnya kita."

**********

Kadang-kadang kita sering melupakan apa yang telah kita miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya. Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakan dambaan bagi orang lain. Semua ini tergantung dari cara pandang seseorang. Mungkin akan lebih baik jika kita bersyukur kepada Tuhan sebagai rasa terima kasih kita atas semua yang telah disediakan untuk kita daripada kita terus menerus khawatir dan mengeluh atas hal-hal yang belum kita miliki. Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang yang bersyukur.

No comments: